Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Kamis, 12 Juni 2014

Utak Atik Mikrotik (Setting DHCP Server)



DHCP Server ( Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah Sebuah server yang memberikan layanan IP Address Otomatis bagi Client yang IP Address-nya di setting Automatic. DHCP Server menyediakan konfigurasi IP Address Otomatis yang meliputi : IP Address, IP Gateway dan IP DNS Server.

Membuat DHCP Server di Mikrotik tidak terlalu sulit, tapi bagi beginner ini harus dipraktekan agar tidak gampang lupa. Kita bisa melakukan konfigurasi DHCP Server di mikrotik melalui Console / CLI, Telnet, WebBox, WInbox, dll, tetapi artikel ini akan membahas settingan melalui Winbox.
Berikut ini Step by Step membuat DHCP Server Mikrotik dengan Winbox (dalam implementasi artikel ini saya menggunakan vmikrotik dan vOS clients yang saya install di vmware workstation) :
1. Pastikan mikrotik sudah dikonfigurasi & siap pakai (jika belum dikonfigurasi silahkan cek artikel ini).
Untuk cek apakah sudah siap pakai, klik New Terminal di Winbox kemudian ping ke salah satu website, contoh saya ketik ping google.com. Jika reply tandanya mikrotik sudah siap pakai.



2. Setting DHCP Server.
Klik IP pilih DHCP Server, kemudian pada panel DHCP Server pilih DHCP Setup. Kemudian di panel DHCP Setup pada pilihan DHCP Server Interface pilih lan (karna ada dua interface di mikrotik interface internet dan lan).



Selanjutnya, masih pada panel DHCP Setup,menentukan DHCP Address Space. Karena IP Address lan di mikrotik 192.168.1.xxx/24 maka secara otomatis wizard akan memberikan DHCP Address Space : 192.168.1.0/24


Selanjutnya menentukan IP Gateway yaitu IP Address dari interface yang menghubungi antara jaringan LAN dan mikrotik. Pada contoh ini kita gunakan DHCP Address Space : 192.168.1.1/24


Lanjut menentukan DHCP IP Address Range yaitu IP address range yang dilayani. Dalam contoh ini isi Addresses to Give Out : 192.168.1.2-192.168.1.50


Kemudian menentukan IP Address DNS Server. Disini kita bisa menggunakan IP DNS dari Provider ISP yang kita gunakan, namun pada contoh ini saya menggunakan IP DNS Servers : 192.168.4.1 (ini IP Gateway dari PC real karena saya menggunakan vmikrotik dalam contoh ini).


Selanjutnya kita menentukan LEASE TIME alias Waktu Persewaan IP Address atau Waktu yang di sewakan. Intinya adalah Lama waktu yang diberikan kepada Client untuk mengunakan IP Address otomatis dari DHCP Server Mikrotik. Pada contoh ini, kita berikan waktu 3 jam ( 3:00:00 ) -> Artinya : Jika Client masih terkoneksi ke jaringan LAN melebihi waktu 3 jam, maka Client tersebut akan tetap mendapatkan IP Address yang sama dan lease time-nya kembali mulai 3 jam lagi. Namun jika dalam waktu 3 jam Client sudah tidak terkoneksi ke jaringan maka IP Address tersebut dapat digunakan oleh Client yang lain. Kemudian kita klik Next dan akan muncul  pemberitahuan “Setup has completed successfully”. Berarti Wizard DHCP Server telah sselesai kita lakukan. Lalu kita klik “OK”









*Sampai disini kita sudah selesai konfigurasi DHCP Server di mikrotik, client akan mendapatkan IP address sesuai dengan DHCP Server yang diseeting jika menggunkanan IP Automatic

3. Setting IP Address Reservation

Coba buka menu IP lalu pilih Pool, maka akan muncul panel IP Pool dan telah terisi IP Pool baru dengan nama dhcp_pool2 yang berisi yang berisi IP : 192.168.1.2-192.168.1.50



















Kembali ke panel DHCP Server, klik menu tab “Leases”. Disitu ditampilkan informasi dari Layanan DHCP Server, termasuk informasi client penguna DHCP. Informasi tersebut berupa : Nama Host, IP Address yang digunakan, Mac Address, Lease Time, dll. Kita juga dapat menjadikan suatu IP Address khusus bagi suatu client tertentu, istilahnya adalah IP Address Reservation ( Reservasi IP Address ). IP Address Reservation dilakukan berdasarkan Mac Addres. Cukup Klik IP Address yang akan di buat static lalu klik menu “Make Static” atau dengan cara Klik kanan lalu klik “Make Static”.


Okeh sampai saat ini, kita sudah selesai setting DHCP Server dan membuat IP Client menjadi reservation.
Selamat mencoba..
Thanks..








Selasa, 13 Mei 2014

Nge-Labs dengan Virtual Machine (Mikrotik Virtual Menjadi Router) - Part 3



Melanjutkan artikel sebelumnya, dimana saya telah berhasil menghubungkan Mikrotik Virtual di Vmware saya ke internet. Sekarang saya akan coba menghubungkan Mikrotik Virtual ini dengan komputer virtual lain di Vmware sehingga komputer virtual tersebut bisa juga terkoneksi internet. Sebelumnya saya sudah menginstal Os virtual lain yaitu Windows 7.

Pertama :
Saya buat sebuah folder dan menggabungkan OS-OS virtual dalam folder tersebut agar terkesan rapi.
Saya klik kanan ikon my computer di kolom sebelah kiri, kemudian saya pilih New folder dan saya beri nama folder SimulasiMikrotik.
Kemudian saya drag Mikrotik OS menuju ke folder SimulasiMikrotik, begitu juga Windows 7 virtual saya juga drag ke folder SimulasiMikrotik.
*catatan : untuk membuat virtual Lan di vmware, pada Vmware 7 bisa menggunakan fitur menu Team. Tetapi, pada versi Vmware selanjutnya fitur ini di hapus.





Kedua :
Selanjutnya saya pilih Mikrotik Os , saya klik Edit virtual machine setting lalu saya pilih Network Adapter 2 dan di kolom kanan pada bagian Network connection saya pilih Lan segment.
Karena belum ada Lan segment yang dibuat, saya klik tombol Lan Segments...muncul tab Global LAN Segments kemudian saya klik Add dan saya beri nama LAN 1 lalu klik OK.




Ketiga :
Saya start Mikrotik OS, lalu saya setting IP Address pada Mikrotik untuk interface Lan. Saya ketikan perintah :
ip address add address=192.168.1.1 netmask=255.255.255.0 interface=lan
Sudah selesai settingan di mikrotik OS Virtualnya, biarkan mikrotik tetap menyala.


Keempat :
Selanjutnya saya akan setting OS Windows 7 virtual machine-nya. Saya pilih OS Windows 7, lalu saya klik Edit virtual machine settings, kemudian saya pilih Network Adapter, pada kolom kanan bagian Netwrok Connection saya pilih Lan Segment lalu pilih kembali LAN 1.


Kelima :
Saya start virtual machine Windows 7 nya, setelah windows 7 telah login. Saya akan setting IP addressnya.
Saya klik Start lalu pilih Control Panel, kemudian pada Network and Internet, saya klik View network status and task. Setelah itu saya klik Change adapter settings di panel sebelah kiri.


Pada LAN Network saya klik kanan kemudian pilih Properties. Lalu saya klik dua kali pilihan Internet Protocol Version 4 dan saya isi IP Address nya sepeti gambar berikut :


Keenam :
Setelah selesai setting IP address pada Win 7, maka saya akan cek apakah sekarang Win 7 sudah terhubung internet.
Saya buka Command Prompt lalu saya ping ke google.com dan detik.com, berikut hasilnya :


Ketujuh :
Akhirnya saya telah berhasil menghubungkan OS Win7 Virtual ini ke internet. Selanjutnya saya buka Internet Explorer lalu saya ketik di address bar IP dari mikrotik 192.168.1.1
Ternyata disini langsung masuk ke halaman webfig Mikrotik

Dari webfig saya bisa melakukan konfigurasi mikrotik, tetapi saya ingin instal winbox untuk konfigurasi mikrotik. Di panel sebelah kiri webfig ada pilihan winbox, kemudian saya klik winbox kemudian muncul perintah run untuk aplikasi winbox tersebut. Setelah itu muncul tab login mikrotik via winbox, saya masukkan IP Address mikrotik di kolom teks Connect to lalu pada kolom Login saya isi Admin dan saya kosongkan untuk Password lalu klik Connect.

 Kemudian muncul tampilan Winbox seperti berikut :


Disini saya telah berhasil membuat mikrotik OS Virtual ini menjadi sebuah router. Ini bisa menjadi tahap awal untuk pembelajaran lebih jauh seperti konfigurasi fitur-fitur mikrotik dan mungkin router lain, bisa juga pembelajaran server, bahkan untuk pembelajaran Vmware Vsphere.
Mengambil kutipan dari teman saya  bahwa, "Gak Perlu Punya Untuk Jadi Bisa", Nah ini lah yang kita manfaatkan dari Vmware workstation, ga perlu punya Router (mikrotik routerboard/ Cisco router), bermeter-meter kabel UTP, dan beberapa PC untuk belajar/ ngelabs.
Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat. 




Senin, 12 Mei 2014

[Hasil Kerja] Sistem Informasi Digital Kebun Sederhana

Lagi dan lagi sebagai IT Support, saya harus siap untuk diberi tugas yang sebenarnya saya tak terampil untuk mengerjakannya. Dua bulan lalu, saya diberikan tugas membuat sebuah sistem yang menampilkan informasi, disini informasi tentang kebun yang menampilkan informasi hasil tanam dalam setahun (karena perusahaan tempat saya bekerja memiliki bisnis di bidang perkebunan). Awalnya dalam tugas ini saya di suruh membuatkan sistem informasi ini dalam bentuk web base, tetapi untuk membuat aplikasi itu dalam waktu yang singkat mungkin saya bisa buat hanya sebatas tabel tabel dengan syntax html, sedangkan atasan saya mau desain web dengan fitur sebuah peta yang menampilkan data tanam per blok tanah kebun. Dengan requirement seperti itu, saya harus belajar menguasai script j-query dan ajax, ini tidak bisa membutuhkan waktu yang sebentar...huft...

Akhirnya saya memiliki ide untuk membuat sistem informasi semacam itu dengan software Adobe Director. Walaupun berbentuk statis (tidak dinamis), saya bisa membuatnya dengan berbagai konten digital didalamnya. Sistem ini saya buat sederhana dan untuk update infromasi nya  saya buatkan saja link button untuk ke website dimana website hanya menampilkan sebuah table data informasi yang dibutuhkan. Berita baiknya, atasan saya mau menerima solusi saya ini (saya mencoba pintar-pintar membuat alasan). Sistem ini memang tidak ditampilkan di website karena hasil akhir aplikasi ini berbentuk *.exe. sehingga aplikasi ini didistribusikan melalui media DVD or CD. Selain bisa untuk presentasi, aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk souvenir untuk investor di perusahaan tempat saya bekerja. 

Berikut penampakan hasil :


Sebuah tugas yang awalnya saya takut untuk tidak bisa mengerjakannya, akhirnya selesai sudah walaupun tak sesuai dengan keinginan awal atasan. Ternyata benar Tidak ada yang sia-sia di dunia ini,  kata salah satu pembimbing saya ketika PKL dan ilmu apapun yang kita miliki nantinya akan berguna, ucap salah satu teman karib saya.
Rencananya, saya akan buatkan tutorial pengerjaan tugas ini.

[Hasil] Desain Grafis Untuk Kepentingan Kantor

Terkadang sebagai IT Support di perusahaan dituntut untuk bisa mengerjakan banyak hal apapun itu yang berkaitan dengan teknologi komputer, misal disuruh buat website harus bisa, disuruh buat desain harus bisa, disuruh setting jaringan harus bisa, disuruh setting CCTV harus bisa, bahkan sampai urusan service printer dan membeli mouse pun harus dari IT support. haduh...

Nah disini saya share hasil kerja saya bulan lalu yaitu membuat desain untuk perusahan tempat saya bekerja.

Desain Logo (Saya buatkan beberapa sample logo. Karena tugasnya dadakan dengan deadline yang singkat alhasil saya cari inspirasi melalui gambar-gambar di google).

Desain ID CARD


Walau desainnya belum begitu bagus, saya telah mencoba membuat desain-desain diatas demi tanggung jawab sebagai karyawan yang memang harus siap bisa atas kerjaan dari atasan. Kalau gak bisa, saya baiasa cari tahu dengan googling. Bagi IT support, google adalah teman, layaknya Tsubasa dan bolanya. Lanjuuutttt...

Minggu, 11 Mei 2014

Nge-Labs dengan Virtual Machine (Konfigurasi mikrotik OS di Vmware Workstation 10) - Part 2



Artikel sebelumnya, saya telah menginstal Mikrotik Router OS di Vmware Workstation. Sekarang saya akan mengkonfigurasikan Mikrotik Router OS ini agar terkoneksi internet.

Pertama :
Setting Network Adapter , sebelumnya saat instalasi saya tambah Network Adapter pada Mikrotik virtual sehingga memiliki dua buah Network Adapter. Saya pilih Mikrotik OS, saya klik Edit virtual machine settings dan Saya setting Network Connection pada Network Adapter yang pertama menjadi Bridge (*pilihan bridge membuat mesin virtual koneksi langsung dengan OS real di PC). Lalu klik Ok.















Kedua :
Saya start Mikrotik Virtual nya dengan klik Power On this virtual machine.



Ketiga :
Muncul perintah untuk masukkan Mikrotik login : lalu saya ketik admin, dan pada isian password saya kosongkan , langsung klik Enter.

Keempat :.
Terlebih dahulu saya cek interface ethernet yang aktif pada Mikrotik OS ini. Saya ketik perintah :
interface print
Ada dua ethernet yang aktif karena sebelumnya saya setting mikrotik memiliki dua Netwrok Adapter. Saya ubah nama ethernet agar mudah dikenali, untuk ether1 (untuk koneksi mikrotik dengan internet dari komputer real) saya rubah menjadi internet dan ether2 (untuk sambungan ke komputer virtual lainnya nanti)  saya rubah nama menjadi lan dengan mengetikan perintah :
interface set ether1 name=internet
interface set ether2 name=lan 
Setelah saya ketikan perintah diatas, saya cek lagi interface ethernet yang aktif untuk mengetahui apakah sudah berubah atau belum nama interfacenya.


 Kelima :
 Selanjutnya saya setting IP address untuk interface internet, menggunakan ip address komputer  real  yang sebelumnya sudah terkoneksi, dengan mengetikan perintah :
ip address add address=192.168.4.119 netmask=255.255.255.0 interface=internet
 kemudian saya setting ip gateway menggunakan gateway dari komputer real dengan mengetikan perintah :
ip route add gateway=192.168.4.1
Seperti sebelumnya, setelah saya setting, saya cek ip address dan ip gateway yang terpasang apakah telah sesuai.

Keenam :
Sekarang saya setting dns mikrotik nya dengan mengetikan perintah :
ip dns set servers=192.168.4.1
kemudian saya ping ke ip dns untuk mengetahui apakah sudah terhubung atau belum.













Ketujuh :
Jika sudah terhubung dengan ip dns server, maka otomatis mikrotik sudah terkoneksi dengan internet. Saya tes dengan melakukan perintah ping ke google.com dan facebook.com

Kedelapan :
Saya telah berhasil membuat mikrotik virtual ini terhubung dengan internet, selanjutnya saya setting masquerade pada mikrotik yang berguna untuk jaringan Lan nantinya bisa terhubung dengan internet.
Saya ketikan perintah :
ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat out-interface=internet

Kesembilan :
Selanjutnya restart mikrotik dengan perintah :
system reboot

Oke sampai disini saya telah berhasil menghubungkan mikrotik virtual ini ke internet yang terkoneksi di komputer real. Selanjutnya saya akan melakukan setting mikrotik virtual ini agar berfungsi sebagai router dan pastinya akan dibutuhkan beberapa OS Virtual lain di Vmware Workstation.
Jika ada saran dan kritik mohon sampaikan pada kolom komentar.






Selasa, 29 April 2014

Nge-Labs dengan Virtual Machine (Instal mikrotik OS di Vmware Workstation 10) - Part 1



Akhir akhir ini saya ingin sekali belajar konfigurasi mikrotik dan konfigurasi server, namun saya memiliki kendala yaitu tidak memiliki media prasarana untuk pembelajaran tersebut. Saya sudah download beberapa ebook dan bookmark beberapa situs website dan blog mengenai konfigurasi mikrotik dan server, tetapi untuk dapat belajar konfigurasi mikrotik dan server secara real, minimal saya harus mempunyai 3 PC + routerboard mikrotik. Akhirnya setelah baca di beberapa ebook maupun blog/ website, saya menemukan alternatif untuk dapat belajar mikrotik dan konfigurasi server yaitu dengan menggunakan software virtual machine yang bisa mengatasi kendala saya dalam keterbatasan mesin fisik (PC).

Saya langsung saja download salah satu software virtual machine, yaitu Vmware Workstation dan mikrotik OS untuk segera memulai pembelajaran saya. Oh ya, sebenarnya ada beberapa software virtual machine yang tersedia, seperti Virtual Box, Parallels, Vmware, QEMU, dan Windows Virtual PC, tetapi saya memilih menggunakan Vmware Workstation karena gratis dan banyak tutorialnya di internet. 

Sebelum memulai nge-labs saya sudah siapkan beberapa bahannya : 
1. Vmware Workstation (saya download versi 10.0), download di website resmi Vmware.
2. Mikrotik Router OS 5.20, bisa download disini gratis.
3. Beberapa ISO operasi sistem (Windows server, Windows 7, SLES, RHLES).

PC yang saya gunakan ialah PC kantor dengan spesifikasi sebagai berikut :


Pertama : 
Ok langsung saja, untuk awal saya instal Vmware terlebih dahulu. 

Kedua :
Setelah terinstal Vmware lanjut saya siapkan beberapa folder untuk nanti tempat penyimpanan OS virtual.













Ketiga :
Buka program Vmware. Lalu pilih menu FILE lalu pilih NEW VIRTUAL MACHINE.


Keempat :
Muncul Wizard lalu pilih CUSTOM dan NextTujuan kita buat Wizard ini agar kita lebih memahami menu dan fitur VMWARE dalam pembuatan Virtual Machine, bukan sekedar pake menu TYPICAL ( Next, Next, Next, Finish ).

Kelima :
Lalu pada menu Hardware Compatibility saya pilih Workstation 10.0 kemudian Next

Keenam :
Kemudian muncul menu Guest Operating System Disc Installer saya pilih I will install the operating system later dan klik Next.

Ketujuh :
Pada menu Guest Operating System, saya pilih “Other” dan pada menu pilihan Version kita pilih Other 64-bit. Lalu klik Next.

Kedelapan :
Selanjutnya saya memberi nama Mikrotik OS pada Text Box Virtual Machine Name dan Folder penempatan file konfigurasi pada folder yang telah kita buat pada tahap pertama. Lalu saya klik Next.


Kesembilan :
Saya tentukan Processor dan jumlah Core dari Virtual Machine dan mikrotik OS ini saya masukan angka 1 untuk Number of processors dan Number of cores per processors. Lalu klik Next.

Kesepuluh :
Selanjutnya saya menentukan kapasitas Memory dari Mikrotik OS di Virtual Machine. Saya alokasikan sebesar 512 mb untuk Mikrotik OS ini, selanjutnya klik Next.
Panduan recommend memory berbagai OS : Windows NT / 2000 ( 128 MB ), Windows XP ( 256 MB ), Windows Vista ( 512 MB ), Windows 7 ( 1 GB ), Linux ( 128 MB – 1 GB ), Mikrotik ( 128 MB ), dll… 

Kesebelas :
Selanjutnya pada Network Type atau Virtual Ethernet / LAN Card saya pilih Use network address translation (NAT).

Keduabelas :
Selanjutnya pada menu SCSI I/O Adapter, saya pilih LSI LOGIC (Recommend). Lalu klik Next.
Untuk kasus pemilihan SCSI I/O Adapter saya selalu memilih pilihan Recommend.

Ketigabelas :
Selanjutnya Select Disk Type, saya pilih Virtual disk type IDE (Recommend), kemudian klik Next.

Keempatbelas :
Selanjutnya saya buat Virtual harddisk baru, seperti menu di bawah ini. Lalu klik Next.

Kelimabelas :
Selanjutnya menentukan kapasitas Virtual Harddisk untuk Mikrotik OS ini saya alokasian 3 Gb, lalu klik Next.
Panduan : Windows Server 2003 dapat di alokasikan 20 GB, Windows XP alokasikan 10 GB, Mikrotik alokasikan 500 MB / 1 GB, Linux ( sesuai kebutuhan ). Jika kapasitas Virtual harddisk lebih besar dari 2 GB, saya sarankan agar di SPLIT menjadi 2 GB-an. Hal ini akan memudahkan kita jika kita perlu mengcopy file Virtual Harddisk atau mengcopy Virtual Machine agar tidak ribet serta mengurangi resiko file error.

Keenambelas :
Selanjutnya saya menentukan folder penempatan Virtual Harddisk pada folder yang telah Saya buat pada tahap pertama. Lalu klik Next.

Ketujuhbelas :
Kemudian saya klik Finish. 

Kedelapanbelas :
Setelah pembuatan virtual machine untuk Mikrotik OS selesai, saya edit virtual machine tersebut dengan klik Edit Virtual Machine.
Kesembilanbelas :
Saya remove beberapa perangkat yang tidak diperlukan, seperti Sound card, USB Controller, dan Printer dengan cara memilih perangkat lalu klik Remove.
Saya tambah satu perangkat LAN Ethernet lagi karena saya ingin nanti Virtual Machine Mikrotik ini menjadi virtual router. Saya klik Add lalu pilih Network Adapter dan klik Next

kemudian pilih Network connection apa saja untuk sementara karena Network Adapter yang kedua ini akan saya gunakan sebagai LAN, langsung saya klik Finish.


Keduapuluh :
Pada hardware Network Adapter 2 saya klik Lan Segments di kolom kanan, lalu saya klik Add dan saya beri nama LAN 1 lalu klik OK. 
Selanjutnya pilih Checkbox Lan Segment : lalu pilih LAN 1.

Keduapuluh satu :
Setelah selesai menambahkan Network Adapter, kemudian saya masukkan *.ISO Mikrotik OS dengan cara, pilih hardware CD/DVD (IDE) dan dikolok kanan saya pilih checkbox Use ISO image file, saya klik Browse dan pilih file *.ISO Mikrotik OS yang telah saya persiapkan dan Klik OK.

Keduapuluh dua :
Setelah hardware virtual machine mikrotik ini saya atur, saya langsung klik Power on this virtual machine. Proses instalasi dimulai dengan booting. Lalu muncul gambar berikut :

Saya ketik huruf "a" untuk memilih semua paket diinstall kemudian saya ketik huruf "i" untuk memulai proses install. Sebelum memulai install sistem akan mengkonfirmasi bahwa akan memformat partisi yang ada, saya kllik huruf "y" untuk melanjutkan proses instalasi.

Setelah reboot, tampilan mikrotik akan muncul login sebagai admin dan password kosong, langsung saya tekan Enter yang berarti mikrotik tanpa password .

Kemudian akan muncul tampilan mikrotik OS sebagai berikut :


Disini saya telah berhasil membuat Mikrotik OS di mesin virtual dan mikrotik siap dikonfigurasi. Selanjutnya saya akan melakukan setting mikrotik virtual agar bisa mendapatkan koneksi internet dari real PC yang sudah tersambung internet. Tunggu di artikel selanjutnya ...